keindahan itu bernama “menikah”

Aih, sudah berapa lama kau tak bertemu elok kataku, bukan?

setahun? dua tahun? semenjak aku menulis di sini untuk terakhir kalinya.

Aku recap secara amat sederhana apa yang terjadi 2 tahun terakhir.

Tulisan terakhir yang aku publish ddi situs ini adalah sebuah nasihat buat anakku, Hatim dan juga Husaam (begitu aku menyebtnya kini, walaupun bidadariku, dan bunda dari mereka berdua belum setuju dengan nama yang kedua). iya, aku sekarang tengah menunggu kehadiran buah hatiku. Dari wanita yang jatuh cintaku paadanya bertambah setiap kali melihatnya.

Iya aku sudah menikah. Dan bahagiaku bertambah setelah menikah. alhamdulillah.

Aku berangkat ke kota Nabi di bulan februari 2022. Sebuah kabar mengejutkan yang membahagiakan. setelah puluhan purnama berlalu, mimpiku Allah mudahkan terwujud.

Kemudian, setelah itu, aku menjalani hari hariku sebagai seorang penuntut ilmu. Antara kamar, kelas, dan masjid nabawi. Dan semoga tetap Allah istiqomahkan aku dengan ini smeua.

Kemudian, dengan kemudahan dari Allah, aku berhaji, Meluruhkan seluruh harap di padang yang begitu syahdu. Arafah. Di sana aku ;irihkan harapku akan seorang pendamping, yang Allah pilihkan, Yang dicintai ibuku bahkan sebelum aku mendengar namanya.

Selanjutnya, aku pulang dengan segala harap bahwa doaku tentang pernikahan datang sebagai jawaban. Ternyata, saat itu, tidak ada.

Kabar gembira itu, mulai berhembus di bulan November, saat aku kembali dengan aktivitasku di kota nabi. Sebuah nama, yang dengan menyebutnya saja, ibuku begitu bahagia. Harapnya begitu besar.

Dengan penuh lirih aku berbisil, semoga ini adalah jawaban dari doa doaku.

Lalu, lika liku menuju pernikahan itu kami jalani.

Hingga, atas taufik dan kemudahan dari Allah, di bulan juli yang bahagia, aku menikah.

Menghijaulah setiap hariku setelahnya.

Seorang pejuang, seorang penurut, dan seorang insan yang penuh keteduhan.

Dia adalah dia, yang setiap doaku tak lepas dari namanya.

allahumma lakal hamdu ya raab.

Setlah berita kelulusan madinahku, menikah ini adalah hal menggetarkan selanjutnya dalam hidupku.

Semoga Allah jaga engkau istriku (karena aku tahu, kamu pasti baca ini kan).

Daaaan, hari haripun berbahagia. keindahan tampak nyata. alhamdulillah.

benarlah, bahwa menikah dan kuliah itu buka sebuah penghalang. Namun ia tantangan. Yang menikmati akan merasakan keindahannya. yang tersungkur, maka semuanya kembali kepada ALLAH ta’ala.

Semoga Allah mudahkan setiap insan untuk memulai bahagianya yang baru.

Smoga ALLAH Mudahkan setiap pemuda untuk menikah.

Selanjutnya, ini kabar dan bukan janji, tulisan tulisanku akan kembali.

Tinggalkan komentar